Asal
usul nama Desa Bangsri berasal dari seorang tokoh yaitu Ki Ageng Bangsri.
Cerita asal usul desa di kecamatan Bangsri, mengkisahkan perlawanan dua orang
tokoh, yaitu Ki Ageng Bangsri dan Ki Suro Nggoto. Kedua tokoh ini ditampilkan
seakan-akan melambangkan dua kecenderungan umum manusia yaitu bersaing
memperebutkan kehormatan diri. Dalam rangka memperebutkan kehormatan itu,
masing-masing menunjukkan keahlian dan kedigdayaan.
Ada unsur-unsur yang
menarik dari kronik cerita ini, yaitu (a) kedua tokoh itu semula sama-sama
menjadi murid Sunan Muria, (b) sehingga kedua tokoh itu (nenek moyang orang
Bangsri) dinisbatkan sebagai orang santri, tetapi (c) tidak setiap orang santri
terbebas dari sifat-sifat iri hati. Ki Suro Nggoto melakukan kekerasan oleh
karena iri kepada kawan seperguruan yang diberi kesempatan oleh gurunya. Jalan
yang ditempuh untuk mengekspresikan rasa itu ditunjukkan dengan cara mengganggu
yaitu menciptakan ketegangan-ketegangan dan teror-teror agar peluang untuk
mengadu keahlian kepada lawan (Ki Ageng Bangsri) dapat terjadi. Inilah pilihan
untuk melakukan tindak kekerasan dalam rangka mencapai ambisinya:
mempermalukan.
Pada segi lain, Ki Ageng Bangsri, bahkan gurunya yaitu Sunan
Muria ingin memberi pelajaran kepada kawan atau muridnya yang membikin
keonaran. Setiap orang yang melakukan kekerasan harus dibalas sesuai dengan
perbuatannya. Tetapi dalam kenyataan, memperbaiki keadaan yang kurang baik itu
tidak mudah. Untuk memperbaiki keadaan, ternyata harus ada pengorbanan. Pada
kronik cerita di sini, Ki Ageng Bangsri terpaksa harus mengorbankan anaknya
sendiri demi kepentingan lebih banyak orang.
0 komentar :
Posting Komentar